Silsilah Pandaw
Prabu Santanu (raja Hastina),
menikahi bidadari yaitu Batari Gangga / Dewi Jahnawi (Jawa), perkawinan itu
membuahkan anak yg bernama Dewobroto / Resi Bismo / Ganggadata (Wadat) di
pertapaan Talkanda.
Karena Wadat (tidak beristri), maka
Prabu Santanu yang menikahi Dewi Durgandini / Dewi Setyowati yg tak lain
merupakan putri dari Raja Wirata, yaitu Prabu Basukiswara. Setelah Prabu
Santanu lengser maka digantikan oleh putranya, yaitu Citragada Wicitriwirya.
Selanjutnya Abyasa putra Dewi
Durgandini dengan parasara / resi wyasa menjadi raja Hastina. Abyasa berputra
Dhestrarata dan Pandudewana. Dhestrarata menikah dengan Dewi Gendari yang
akhirnya beranak pinak Kurawa, sedangkan Pandudewanata menikah dengan Dewi
Kunti dan Dewi Madrim yang melahirkan Pandawa. Setelah Pandawa maka trah ini
sampai ke Parikesit.
Pandawa
Pandawa adalah sebuah kata
dari bahasa Sanskerta (Dewanagari: पाण्डव; Pāṇḍava), yang secara harfiah berarti anak Pandu
(Dewanagari: पाण्डु; IAST: Pāṇḍu), yaitu
salah satu Raja Hastinapura dalam
wiracarita Mahabharata. Dengan
demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut. Dalam wiracarita Mahabharata, para Pandawa adalah protagonis sedangkan antagonis adalah para Korawa, yaitu putera Dretarastra, saudara ayah mereka (Pandu).
Menurut susastra Hindu (Mahabharata), setiap anggota Pandawa
merupakan penjelmaan (penitisan) dari Dewa tertentu, dan setiap anggota Pandawa
memiliki nama lain tertentu. Misalkan nama "Werkodara" arti harfiahnya adalah "perut serigala". Kelima Pandawa menikah dengan Dropadi yang diperebutkan dalam sebuah sayembara
di Kerajaan Panchala,
dan memiliki (masing-masing) seorang putera darinya.
Para Pandawa
merupakan tokoh penting dalam bagian penting dalam wiracarita Mahabharata, yaitu pertempuran besar
di daratan Kurukshetra antara para
Pandawa dengan para Korawa serta sekutu-sekutu mereka. Kisah tersebut
menjadi kisah penting dalam wiracarita Mahabharata, selain kisah Pandawa dan
Korawa main dadu.